PELATIHAN
BELAJAR MENULIS PGRI
Resume
: 19
Gelombang
: 23
Tanggal : 28 Februari 2022
Tema
: Pemasaran Buku
Narasumber : Agus Subardana
Assalamu’alaikum Wr Wb
Alhamdulillah malam ini
sudah memasuki pada pertemuan ke-19, semoga teman-teman sekalian masih semangat
dalam mengikuti pelatihan belajar menulis sampai akhir. Satu langkah lagi kita
bisa membuat buku dari hasil resume yang sudah dibuat.
Narasumber malam ini
adalah Bapak Agus Subardana, beliau
akan memaparkan materi dengan tema Pemasaran
Buku.
Sebelum memasuki materi
Ibu Raliyanti mengajak teman-teman membaca do’a untuk mengawali mengawali
kegiatan malam ini. Mari kenali lebih dekat narasumber kita.
Bapak
Agus Subardana, S.E., M.M, beliau adalah Direktur Marketing Penerbit Andi Offset.
Pak Agus sudah bekerja di Penerbit Andi selama 17 tahun.
Buku merupakan salah
satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta
sarana penyampaian informasi. Sejak usia
dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka
ragam terbitan buku.
Dalam rangka
mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya
anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan
tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah
terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap
buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang
penerbitan buku.
Di tengah melesunya
bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku
sekala Global - Dunia justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM,
penjualan buku di secara global / Dunia hingga akhir 2021 (YTD) mengalami
pertumbuhan cukup signifikan.
Masih merujuk data
tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink”
yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada
genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle
tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11%
(menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction
tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).
Masa
pendemi ini pemasaran buku di Indonesia kira-kira turun atau naik ?
Dari analisa pasar dan
Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), seperti yang dikutip
dari situs resmi www.ikapi.org, industri
penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran,
tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh
dinas/perpustakaan.
Berdasarkan hasil
survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih
dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan
secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak
60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama
tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.
Jadi Industri buku di
saat pandemi di indonesia mengalami penurunan yang dratis mencapai 50% hingga
80 %..
Namun Penerbit ANDI Offset Yogyakarta. Alhamdulilah
masih bisa bertahan dan bertumbuh.
“Meski demikian, Kami
penerbit ANDI Yogyakarta ada beberapa genre buku yang kontribusinya justru
bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah, buku anak, masak,
self improvement, hukum, Bisnis, parenting & family, dan computing &
technology.
Fenomena menarik di
industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di
kanal online dan Directselling .
Fenomena lain yang
perlu dicatat oleh para pemasar di industri penerbitan buku, saya tegaskan,
adalah perubahan pola perilaku konsumen, khususnya segmen remaja. “Konsumen
remaja tidak lagi melihat harga, tapi gimmick. Mereka juga selalu ingin menjadi
orang yang pertama mendapatkan produk bukunya,”
Strategi pemasaran
penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Kenapa demikian,
hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis
buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu
contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu
ada 32 katagori produk buku (Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian,
Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks, dll ).
Dari jenis – jenis
katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan
segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan
pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di
pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1. Faktor Mikro yaitu perantara,
pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi,
politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Saat ini Penerbit Andi
dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang terus jalankan masuk dalam
faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI
Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai
42 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di
kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat di kunjungi ke website : www.andipublisher.com ).
Strategi Pemasaran buku
yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran
Buku serangan Udara (on line) dan strategi pemasaran buku serangan Darat ( off
line ), dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di
atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut
:
A.
Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line)
1. Pentingnya Transformasi
Digital
Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia
menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu
yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan
keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri.,
terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke
banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar , kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial.
Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan
transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .
Adapun
Manfaat Digital Marketing antara lain :
o Biaya lebih relatif terjangkau atau murah
o Daya Jangkauan sangat luas
o Mudah menentukan target pasar buku yang akan
kita tawarkan sesuai katagori
o Komunikasi dengan Konsumen Lebih Mudah
o Lebih cepat popular
o Sangat Membantu Meningkatkan Penjualan
o Mudah di evaluasi dan di kembangkan
Strategi
On Line kurang lebih ada lima stretegi yang dilalukan yaitu:
Pertama,
melakukan pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best seller-nya, yang
saat ini jumlahnya mencapai 100 best seller.
Kedua,
Kami Penerbit ANDI juga massif menggelar
program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller
individu. “Tak hanya itu, kami juga menjual merchandise, e-book, hingga buat
content.
Ketiga,
Penerbit ANDI juga melakukan
optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga
reseller. “Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk dibaca, melainkan sebagai
bagian dari gaya hidup masyarakat".
Keempat,
Penerbit ANDI juga melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling
dan online.
Kelima,
Penerbit ANDI Offset juga mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang
tidak terjual melalui program diskon dan melakukan books fair / pameran buku
secara On Line.
2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai
dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi, maka gunakanlah
jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku. Penjualan
lewat komunitas akan lebih efektive dan
efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita
tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan
komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.
B.
Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE).
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam
penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka
cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi
telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan
tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi
pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar
yang kita tuju, antara lain :
1.
Strategi Pemasaran di Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai
mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di
Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko
buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi
Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Toko
Buku di Indonesia yang masih aktif.
Marketing khusus toko buku.
Salah satu tugas marketing toko buku.
Tugas lain marketing toko buku.
Marketing Toko Buku juga harus bisa Selling skills ,
artinya kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjual produk, baik itu
berupa barang ataupun jasa. Selling skills ini sangat menentukan apa yang akan
dapat kita raih ke depannya; sukses dan tidaknya Kita dalam berbisnis secara
tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan kita dalam menjual
produk yang kita miliki.
Untuk
mempertajam pemasaran di toko buku dapat kita lakukan Strategi Promosi di toko
buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan, antara lain :
- Menguasai display
buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
- Mengadakan promosi di
internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
-
Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau
periode tertentu.
-
Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan, Program
TAB, Program TAM, dll )
-
Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita
lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku
modern tersebut.
Dalam
satu tahun kita dapat merencanakan Program Promo antara lain sebagai berikut :
Contoh
Program Promo diskon di Gramedia
Program edisi Tahun Ajaran Mahasiswa dan akhir tahun
Buku best seller di toko
Strategi pemasaran buku yang terakhir yaitu Directselling
Direct
selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang
efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini
memungkinkan kita untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan
membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan jangka panjang.
Produk-produk Penerbit
ANDI Offset tersebut dipasarkan dan dijual langsung melalui perwakilan
penjualan independen yang dikenal juga sebagai Sales Direct selling.
Menghilangkan perantara
yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat distribusi
regional. Sebaliknya, produk dikirim langsung dari produsen ke perusahaan
penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke konsumen.
Produk yang dijual
melalui penjualan langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel
tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah
satu-satunya cara untuk membelinya.
Pemasaran Buku melalui
Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita
terbitkan.
Jenis
Katagori buku penjualan lewat Directselling dibagi menjadi
beberapa target pasar yaitu :
- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran
Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua
mata kualiah
- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD,
SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis
katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan
terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales).
Tugas Tenaga Penjual / sales DIRECT
SELLING tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing –
masing yang bertugas :
- Kunjungan langsung ke tiap sekolah
PAUD-TK, SD,SMP,SMA,SMK
- Kunjungan langsung ke setiap Kampus /
Perguruan Tinggi untuk temui Dosen, tiap
Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor.
- Kunjungan langsung ke setiap
Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan langsung tersebut
diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak
Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan
buku dapat meningkat.
“Teruslah
menulis dalam bentuk buku cetak atau buku digital karena, dengan menulis maka
karya kita akan di kenang selama-lamanya.”
ayo laju melaju....
BalasHapusLanjut Bun
BalasHapussaya setuju dengan kalimat penutup, bahwa kita perlu mengabadikan tulisan kita dalam bentuk buku... lanjutkan!
BalasHapus
BalasHapusTetap konsisten dan semangat menuju buku solo...