PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Resume
: 18
Gelombang
: 23
Tanggal : 25 Februari 2022
Tema
: Menerbitkan Buku Semakin
Mudah di Penerbit Indie
Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Assalamu’alaikum Wr Wb
Sepoian angin di malam
hari, memberikan kenikmatan bagi pecinta dunia malam. Bintang bertaburan di hamparan
langit luas, menjadi daya tambah yang indah untuk dinikmati. Cahaya yang
terlihat kecil di mata kita, saling berkedipan seakan menyapa dunia.
Waktu yang terus
berjalan sudah mempertemukan kita pada pertemuan ke-18 dalam pelatihan belajar
menulis, dimana pada pertemuan-pertemuan sebelumnya banyak sekali pemaparan
materi yang sudah kita resap tinggal kita akhiri dengan sebuah karya.
Meski masih bertahap
dalam dunia penulisan dan memahami alur perjalanan membuat sebuah karya sendiri,
namun sampai saat ini saya bersyukur sudah ada dalam lingkaran orang-orang hebat
dan penulis-penulis hebat. Semoga dapat menjejakkan tulisan seperti para
penulis disini.
Pada pemaparan materi
sebelumnya kita sudah mengenal mengenai penerbit indie. Malam ini akan
disampaikan juga oleh narasumber kita mengenai “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”. Beliau adalah Raimundus
Brian Prasetyawan, S.Pd, biasa disapa Pak Brian.
Nama yang tidak asing
bagi saya, Alhamdulillah dari sekian pertemuan berjumpa juga dengan Pak Brian
sebagai narasumber. Sebelum memasuki pada pemaparan materi alangkah indahnya
mengenal lebih jauh narasumber kita.
Pak Brian, kelahiran
Jakarta, 30 Juni 1992. Saat ini beliau tinggal di Bekasi dan berfrofesi sebagai
Guru SD Negeri Sumur Batu 01 Jakarta Pusat. Beliau mulai membuat blog pada
tahun 2009, Pak Brian sudah banyak menerbitkan buku-buku diantaranya buku solo
(3) dan buku antologi (14). Banyak pengalaman dan prestasi yang sudah beliau
raih di usianya yang masih muda, semoga dapat banyak belajar dari Pak Brian.
Mengapa
menerbitkan buku dikatakan semakin mudah?
Saat ini ada penerbit
indie yang akan melayani penerbitan tanpa seleksi. Dahulu saat penerbit indie
belum eksis, yang kita kenal bahwa penerbit buku hanya mayor seperti, Gramedia,
Erlangga, Grasindo, Elex media, Andi, dll.
Tahap
seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor, penulis
harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah
diterima pun proses penerbitnya sangat lama.
Kini ada penerbit indie yang bisa
menjawab rintangan-rintangan tersebut:
# Naskah pasti diterbitkan
# Proses penerbitan mudah dan cepat
Bagi
penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian
memiliki buku karya sendiri. Meski di penerbit indie harus mengeluarkan biaya
namun, kita akan mendapatkan fasilitas pra cetak penerbitan.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie:
● Biaya penerbitan
● Fasilitas penerbitan
● Batas maksimal jumlah halaman
● Ketentuan dan Biaya cetak ulang
● Apakah dapat Master PDF
● Lama penerbitan
● Jumlah buku yang didapat penulis
Berikut
2 penerbit rekanan Pak Brian:
1.
https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html
2.
https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html
Ketentuannya lengkap dan sudah tertera pada link di atas.
Perbedaan 2 penerbit rekanan:
Dari tabel disimpulkan
bahwa Penerbit Depok cocok bagi hanya sekedar menerbitkan buku saja dan tidak
berencana cetak ulang. Hanya untuk pribadi sehingga tidak perlu jumlah yang banyak.
Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Biaya penerbitan yang lebih murah, karena
membuat biaya cetak ulang penerbit depok cukup lumayan.
Penerbit Malang cocok
bagi yang berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih
banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku
habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah disbanding
penerbit depok.
Closing statment yang
disampaikan Pak Brian “Sekarang menerbitkan buku semakin mudah. Jadi, jangan
biarkan tulisan yang sudah ada hanya tersimpan dalam laptop saja. Orang lain
perlu melihat tulisan kita. Tulisan yang kita anggap biasa bisa jadi luar biasa
bagi orang lain.”
Dari pemaparan yang
disampaikan Pak Brian, sama halnya seperti saya. Dahulu yang saya kenal
penerbit hanya Erlangga, Gramdia, dan lainnya. Saat mengikuti pelatihan ini
ternyata banyak sekali penerbit-penerbit buku yang tidak saya ketahui, terutama
penerbit indie.
Benar apa yang sudah
disampaikan Pak Brian, bahwa saat ini menerbitkan buku semakin mudah. Terutama sudah
mengenal penerbit-penerbit dari para penulis yang sudah melahirkan banyak
sekali buku. Ditambah lagi ada penerbit indie yang menjadi solusi bagi penulis
pemula.
Mari tuangkan semua
tulisan-tulisan, catatan-catatan dan cerita atau ide kedalam tulisan dan
jadikan sebuah buku, semoga semangat menulis tidak pernah hilang ataupun mati.
Sekian pemaparan materi
malam ini mengenai menerbitkan buku semakin mudah di penerbit indie, semoga
memberikan manfaat bagi pembaca dan kita sebagai peserta pelatihan belajar
menulis.
Selamat malam… Kobarkan
semangat menuangkan tulisan agar menjadi sebuah karya.
BalasHapusCakep bu..siap menyusun buku solo..👍
Semangat menerbitkan buku Bu..
BalasHapusMoga dimydahkan dlm penerbitan buku solonya.
BalasHapusSiap menuju buku solo...
BalasHapus
BalasHapusSiap untuk menerbitkan buku solo.
Mantulll menuju buku solo....
BalasHapusTerus semangat Bu Indah..💪💪
BalasHapusAyoo cetak dan terbitkan buku
BalasHapusHaloo bu Indah
BalasHapusPerkenalkan, nama saya Ilalang, saya pernah ikut juga pelajaran menulis Omjay, beliau memang luar biasa.
Kalau tidak keberatan, bantu saya ramaikan blog Jagoan Banten. Klik yah bapak ibu guru yang baik :). Mari berpatner dengan blog saya. Terima kasih
Siap menerbitkan buku solo nih... Semangat terus bu guru
BalasHapusTetap semangat dan semoga lancar menerbitkan buku solo
BalasHapusAyo bu kobarkan semangat kita untuk menulis agar jadi sebuah buku
BalasHapus