PELATIHAN
BELAJAR MENULIS PGRI
Resume
: 23
Gelombang
: 23
Tanggal : 09 Maret 2022
Tema
: Menulis Autobiografi
Narasumber : Suparno, S.Pd. M,Pd.
Assalamu’alaikum Wr Wb
Rumah tanpa anak-anak
begitu sangat sunyi, sudah beberapa hari setelah pulang mengajar rumah terasa
sunyi. Rumah rapi tapi hampa, maenan yang biasanya berserakan dimana-mana namun
sudah beberapa hari ini tidak ku lihat.
Menjadi seorang ibu yang
bekerja adalah sesuatu hal yang dilema, terutama mempunyai anak-anak yang masih
balita. Dimana masa pertumbuhannya harus diperhatikan, namun mengajar adalah
hal yang aku sukai, profesi yang sangat aku cintai.
Tanpa seorang guru apalah
artinya diriku, bahkan sampai ke titik ini adalah berkat guru-guru hebat yang selalu
membimbing dan memberikan ilmunya. Tidak bermaksud egois terhadap anak-anak,
karena ibunya mengajar anak-anaknya terlantar.
Tidak sedikit orang
berpikiran “ibunya egois banget tidak mau mengalah, kasian kan anak-anaknya
dioper sana-sini”. Pilihan ku menjadi seorang guru adalah ingin menyampaikan
ilmu yang pernah didapat, ingin berbagi ilmu kepada anak-anak lainnya. Karena,
anakku kelak akan sukses dari seorang guru.
Aku tidak pernah
berpikir untuk menelantarkan anak sendiri, hal terberat bagi seorang ibu yang
bekerja adalah anak. Dimana harus menahan rasa sedih pagi-pagi sudah
meninggalkan anak-anak yang masih tertidur, menahan rindu setiap waktunya,
memikirkan keadaannya dan banyak lainnya.
Hanya seorang ibu yang
punya rasa dilema ini, sudah 3 hari anak-anak setiap pagi diantar ke rumah
bundanya yang satu arah dengan kerjaan suamiku. Karena, yang biasa ngasuh
anak-anak pulang kampung. Hal ini yang membuat saya dilema, pagi dan sore angin-anginan
di motor bersama ayahnya.
Semoga anak-anak dan
suami ku ikhlas dan ridha, semoga mereka selalu diberi kesehatan selalu. Meski waktu
bersama anak semakin berkurang namun cinta dan rasa sayang ini semakin
bertambah.
***
Tidak terasa tulis ngalor-ngidul,
kesana-kemari akhirnya sampai pada perjumpaan dalam kelas belajar yang ke-23. Rasa
yang amat luar biasa saya sampaikan kepada Om Jay atas adanya kelas belajar
ini. Sangat memberikan dampak yang luar biasa bagi saya, semua ilmu yang disampaikan
pada setiap pertemuan menambah wawasan saya.
Meski tidak awam lagi
dengan dunia tulis menulis, di kelas belajar ini tambah paham lagi bagaimana
seharusnya menjadi seorang penulis, bagaimana menghadapi writer’s block,
bagaimana semestinya tulisan yang baik itu, bahkan sampai mengenal
penerbit-penerbit yang sangat awam bagi saya. Sangat luar biasa…
Pada pertemuan ke-23 akan
ditemani moderator yang sangat luar biasa hebatnya, nama beliau yang sudah
tidak asing lagi bagi kita yaitu Ibu Rosminiyati. Acara dibuka dengan meriah
olehnya, sepertiasa biasa acara dibagi menjadi 4 sesi, pembukaan, pemaparan
materi, tanya jawab, dan penutup. Ibu Ros membuka acara malam ini dengan
mengajak teman-teman atau peserta berdo’a menurut keyakinan masing-masing dan
dilanjut dengan basmalah.
Menulis Autobiografi
Narasumber malam ini akan membahas “Menulis Autobiografi”, sebelum masuk pada pemaparan materi lebih baiknya kenali terlebih dahulu narasumbernya, beliau adalah Suparno, S.Pd. M,Pd.
Bapak
Suparno berasal dari Magetan aktifitas beliau saat ini adalah menjabat sebagai kepala
sekolah di SMPN 2 Karangrejo Magetan dan Pengajar praktek program guru
penggerak.
Manfaat
Menulis Buku Biografi
Cerita orang orang hebat itu menginspirasi, KH Usairon
mengatakan cerita orang
orang sholih itu
meningkatkan iman, oleh
karena itu sedih
rasanya kesuksesan yang telah diraih apabila
tidak ditulis dalam
biografi. Agar bisa menginspirasi
orang lain, menginspirasi
keluarga dan keturunan kita.
Dari
sejarah perjalanan kehidupan kita, anak
cucu kita bisa belajar betapa untuk
mencapai kesuksesan itu
butuh perjuangan yang luar biasa
Kita
tidak tahu berapa umur seseorang, kita tidak tahu kapan ajal datang, maka menulislah buku
biografi agar anak
cucu kita tahu sejarah perjalanan kehidupan kita
Suatu saat
pasti ada diantara anak
cucu kita yang cinta pada
ilmu pengetahuan dan ingin tahu sejarah
perjalanan kehidupan nenek moyangnya. Di saat itu buku biografi
sangatlah berharga.
Menyusun Buku Biografi
Jangan hanya satu buku tetapi minimal 3 buku sehingga kita bisa memiliki pembanding
yang baik. Sehingga kita tidak
berkecil hati untuk
menuliskan perjalanan hidup
kita.
Jangan hanya
orang-orang ternama saja yang kita
baca biografinya, tetapi baca juga buku biografi orang-orang yang selevel dengan
kita.
Langkahnya
Menyusun Buku Biografi
1. Mulailah
dengan membuat outline atau kerangka
tulisan.
Misalnya dimulai dari
Cerita kelahiran,
Masa
masa sekolah TK, SD,SMP,SMA, Kuliah, Bekerja, menikah, punya anak, pergi jauh,
ke luar kota, luar negeri dll.
2. Membuat
jadwal menulis, taatilah jadwal yang telah sudah di buat.
Masalah
masalah yang pernah dihadapi, kenangan pahit, kenangan indah dsb
3. Menyiapkan
data-data pendukung, misalnya foto, buku diary dsb
4. Mulai
menulis per outline atau per judul. Tulislah mengalir saja jangan diedit dulu, walaupun ada
kesalahan biarkan saja, terus menulis sampai selesai.
Tulislah
dengan pikiran dan perasaan, dengan akal budi dari hasil merenung yang dalam
maka pikiran Bapak Ibu akan terbimbing oleh ilham yang mengarahkan.
Ketika sedang menulis kadang muncul ilham atau ingatan
sesuatu yang pantas ditulis. Tuliskan saja
judulnya, dibuku yang berbeda, kemudiaan segera kembali fokus ke outline.
Setelah semua judul sudah terbahas kemudian sisipkan judul yang terjeda tadi sesuai
dengan urutan sejarah perjalanan kehidupan kita.
Agar tampilan buku tampak menarik dan menginspirasi,
jika dalam suatu judul ada frase atau kata-kata mutiara yang menginspirasi bisa
dituliskan di atas, sebelum uraian tulisan.
5. Lakukan
editing secara teliti, semaksimal kemampuan. Kemudian, minta tolong pada teman
yang kita percaya untuk menjadi editor.
6. Buatlah
cover buku yang baik, mintakan kata pengantar
pada tokoh-tokoh terkenal semoga membawa keberkahan.
7. Kirimkan
pada penerbit yang kita percaya.
Berikut buku autobiografi Pak Suparno
berjudul Perjuangan Hidupku, buku ini
berisi motivasi agar anak muda itu
semangat kerja, Semangat belajar,
dan semangat berdoa.
Membuat autobiograf adalah mengisahkan perjalanan hidup kita, dari lahir, jenjang sekolah, jenjang kuliah, dan perjalanan hidup kita. Bisa dituangkan dalam tulisan untuk menjadikan sejarah, agar anak cucu dapat mengenal sejarah orang-orang terdahulu di keluarganya. Berharap akan memberikan motivasi dan pelajaran bagi yang membaca.
Terima kasih atas ilmunya Pak Suparno, semoga memberikan manfaat bagi yang membaca.
Hidupku hidupnya
Beda jalur namun satu
tujuan
Meski berbeda namun berdampingan
Mengisahkan beribu
kisah
Hingga menjadikan
sejarah
Indah
Jakarta, 09 Maret 2022
semangat menulis autobiografi dengan gaya sastra terbitkan buku solo
BalasHapusTetap semangat. yuk kita tulis jadi buku
BalasHapusbercerita ... menarik... lanjutkan!
BalasHapusSemangattt Bu
BalasHapusSiap autobiografi juga mbak, bungkus
BalasHapusSemangat berkarya Bu..
BalasHapus