PELATIHAN
BELAJAR MENULIS PGRI
Resume
: 16
Gelombang
: 23
Tanggal : 21 Januari 2022
Tema
: Langkah Menyusun Buku
Secara Sistematis
Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd
Moderator : Muliadi
Assalamu’alaikum Wr Wb
Salam hangat sehangat diwaktu duha…
Mentari bersinar begitu
cerah, memberikan kehangatan pada jiwa-jiwa yang bergelora. Dari beberapa
aktifitas, Alhamdulillah dapat membuat resume pada pertemuan ke-16. Semoga teman-teman
seperjuangan pelatihan belajar menulis dalam keadaan sehat wal’afiat.
Pada pertemuan ke-16
membersamai dengan moderator yang namanya tak asing lagi beliau adalah Pak
Muliadi. Pak Muliadi membuka kelas belajar dengan memperkenalkan narasumber
beliau adalah Pak Yulius Roma Patandean,
S.Pd.
Pak Yulius kelahiran
dari tanah toraja, saat ini beliau mengajar di SMAN 5 Tator. Pak Yulius adalah
seorang penulis dan editor, beberapa buku telah diterbitkan salah satunya
diterbitkan oleh penerbit mayor dan penerbit ANDI.
Langkah
Menyusun Buku Secara Sistematis
Pemaparan yang akan disampaikan oleh
Bapak Yulius adalah pengalaman beliau.
Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis:
1. Dalam
menulis dan menyelesaikan tulisan, Pak Yulius masih memegang prinsip CLBK. Apa itu CLBK?
2. Menulis
tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada percobaan. COBA untuk menulis adalah satu kata romantis.
Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit,
manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.
3. Percobaan
mendorong untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Apakah sekedar
selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan
sekaligus, bairkan ide itu mengalir bersama jari-jari mungil kita. Melakukan
proses lebih dalam membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk
membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di
pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.
4. Menulis
harus menjadi budaya. So, BUDAYAKAN!
Bagi orang Toraja, mengenakan sarung dalam berbagai aktifitas adalah bagian
dari budaya yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga
harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup. Menghasilkan sebuah
karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh
paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya. Sebuah buku yang
terbit dari penerbit.
5. Budaya
seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan
belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi
pelakunya. KONSISTEN adalah langkah
pamungkas dalam teori menulis yang saya anut. Budaya menulis yang baik adalah
ketika kita menjadi konsisten dalam prakteknya.
6. Coba,
Lakukan, Budayakan, Konsisten, inilah yang disebut CLBK dalam menulis. Istilah ini boleh menjadi pemberi semangat dan
pendorong kepada teman-teman untuk memulai, meneruskan dan menciptakan karya
tulisan.
7. Nah,
tentunya calon naskah teman-teman telah siap. PASTI YA. Minimal dari resume
materi-materi yang telah disajikan puluhan narasumber sebelumnya. Lebih luar
biasa lagi jika teman-teman telah memiliki naskah solo.
8. Seperti
apa cara sistematis yang saya lakukan dalam menyelesaikan tulisan?
9. Pak
Yulius melakukan seperti yang terdapat dalam tautan berikut ini.
10. Menyelesaikan
tulisan akan terjadi oleh karena konsistensi dalam menulis. Jadi, romansa
menulis terasa indah ketika CLBK menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses
mengumpulkan percikan-percikan ide kita, kemudian kita susun secara sistematis.
Demikian sharing saya malam ini. Semoga membantu teman-teman menyelesaikan
tulisan. Salam bahagia.
Sampai pada pertemuan penutup Pak Muliadi
mempersilahkan Bapak Yulius menyampaikan closing statement.
“Jangan berhenti menulis sebelum terbit buku
ber-ISBN. Fokus pada penyelesaian tulisan. Abaikan pembaca dan jumlahnya. Percaya
diri pada kemampuan menulis pribadi lepas pribadi. Setiap penulis memiliki
takdir tulisannya sendiri. Dan…selalu siap CLBK kapan pun dan dimana pun”
Dari pemaparan materi diatas bahwa menulis perlu
adanya CLBK (Coba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten). Saat ini kita sedang
mencoba apa yang menjadi langkah pertama, kemudian tak terasa sedikit demi
sedikit kita sudah mulai melakukan sebagai mana mengawali menulis melalui blog,
setelah kita sudah melakukan atau mempraktekan maka mulai budayakan tulisan dengan
menerbitkan dan terakhir lakukanlah dengan konsisten.
“Ketika
sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja
memperpanjang umurnya lagi”
Helvy
Tiana Rosa
CLBK versi pak Yulius bisa dijadikan salah satu rujukan dalam berkarya...
BalasHapusSemangat Bu..
BalasHapusSemoga kita bisa konsisten...
Salam Blogger...
BalasHapusTetap semangat dan konsisten bu..😊👍
CLBK tersulit adalah untuk selalu konsisten
BalasHapus