Langsung ke konten utama

Mengenal Penerbit Indie

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Resume           : 17

Gelombang      : 23

Tanggal           : 23 Februari 2022

Tema               : Mengenal Penerbit Indie

Narasumber     : Mukminin, S.Pd., M.Pd

Moderator       : Helwiyah

Assalamu’alaikum Wr Wb

Pagi yang sejuk, udara di pagi hari masih bersih. Biasanya,sebelum berangkat kerja masakan sudah terhidang diatas meja, namun hari ini tidak menyiapkan masakan buat anak-anak dirumah, karena stok makanan di kulkas sedang kosong. Apalagi di Jakarta tempe dan tahu sedang langka, padahal tempe dan tahu menjadi menu pokok utama dalam dunia pedapuran.

Lontong isi dan gorengan sebagai gantinya untuk sarapan mereka, ku sediakan di atas meja. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.07 saatnya bergegas berangkat sebelum anak-anak bangun dari tidurnya tapi siapa sangka, saat mulai membuka pintu kamar anak ku yang ke 2 tiba-tiba terbangun dan langsung merengek minta salim (cium tangan).

Kebiasaan diterapkan kepada anak-anak salaman atau salim kepada yang lebih tua, mereka paham setiap orang tuanya berangkat kerja selalu melakukan rutinitas salam dan pelukan.

Setelah salim tangan ibunya tanggisnya semakin pecah.

“Umma, ayo bobok lagi”

Gubrak,,, ibunya disuruh tidur lagi.

Waktu terus berjalan, jika mengikuti maunya bisa kesiangan. Karena jarak rumah dan sekolah dekat, jadi suatu hal yang tidak enak jika nyampe sekolah mepet.

“Ade, Umma berangkat ke sekolah dulu ya, ade gak boleh nangis” sambil mengelus rambutnya yang brekele.

“Umma…”

Ku beranjak dari kamar meninggalkan anakku, dia pun mengejar ibunya sampai depan pintu sambil teriak.

“Umma… salim” ujarnya, padahal udah salim minta salim lagi, setelah salim kepeluk erat tubuhnya yang mungil sambil berbisik.

“Nanti, kalau Umma udah pulang sekolah kita maen lagi ya, sekarang umma kerja dulu” Ku usap lagi kepalanya dan ku cium keningnya.

“Umma, ayo maen” ucapnya, sambil menangis.

“Umma berangkat dulu ya, Assalamu’alaikum” langsung ku tutup pintu rumah dan terdengar semakin keras tangisnya.

            Rutinitas anakku kalau salah satu diantara mereka bangun liat ibunya mau berangkat kerja, Alhamdulillah anakku yang pertama belum bangun. Ku langkahkan kaki ku dengan sejuta doa dan harapan di pagi hari, karena di hari ini masih dapat menghirup udara segar dan dalam keadaan sehat.lllll

            Hari ini tidak ada kegiatan mengawas, disekolah sedang melaksanakan Penilaian Tengah Semeter Genap. Karena hari ini jadwal mata pelajaran agama dan pjok jadi aku free ngawas kelasku diganti dengan guru bidang studi.

            Memanfaatkan waktu luangku dengan mengoreksi tugas dan ulangan siswa-siswi ku, terdengar jelas kicauan burung dan suara ayam berkok. Serasa ada dikampung kalau mendengar ayam berkok-kok, jadi rindu kampong halaman.

            Hari ini bagiku waktu terasa lama, mungkin karena tidak terlalu banyak kegiatan jadi waktu terasa panjang. Sampai pada akhirnya jam pulang pun tiba, hati sudah tidak sabar  bertemu dengan anak-anak.

            Sampai di depan pintu anak-anak, anak-anak sudah tahu ibunya pulang.

“Itu Umma pulang” teriak abang

“Umma” di sambung ade

Saat membuka pintu anak-anak menyambut kedatangan ibunya dan langsung memeluk ibunya, rasanya pelukan mereka adalah obat dari rasa lelah dan kejenuhanku. Dilanjut sebuah ciuman manis dari mereka, cium pipi, cium jidat, cium hidung (kedua hidung di adu sambil geleng-geleng, bukan berarti dicium) kemudian terdengar ucapan lirih dari kedua anak-anakku.

“I love you Umma, i miss you Umma”

“I love you too anak-anak umma” jawabku

            Meski rasa kantuk masih menyelimuti, namun ku lihat anak-anak sudah tidak sabar ingin bermain dengan ibunya. Kegiatan pulang sekolah adalah menemani dan bermain dengan anak-anak. Sampai pada akhirnya tidak terasa matahari mulai terbenam, suara adzan maghrib pun berkumandang dengan indah.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

            Dari sekian cerita, akhirnya sampai jua pada pelatihan belajar menulis pertemuan ke-17. Sudah sejauh ini melangkah mengikuti pelatihan belajar menulis, tetap semangat dan terus melaju hingga tercapai apa yang menjadi target utama.

            Pembuatan resume malam ini ditemani anak pertama ku yang sedang asyik dengan dunianya, di dalam kamar yang berukuran 3 x 3 sudah tersedia handphone dan laptop di atas meja belajar. Ku rangkai kata perkata dalam pembuatan resume, meski belum banyak kosa kata yang baru namun ini sudah menjadi kebanggaan tersendiri.

            Jam dinding sudah menunjukkan pukul 18.55 dimana kegiatan belajar akan segera dimulai, tidak lama moderator mulai menyapa para peserta dan mengawali acara malam ini dengan do’a dan basmallah. Disambut dengan bapak narasumber mala mini yang telah siap memberikan materi.

            Materi malam ini yang akan disampaikan oleh narasumber kita, yaitu Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd. materi yang akan disampaikan beliau adalah mengenai penerbit indie.

            Sebelum masuk pada pemaparan materi, seperti biasa kita kenali terlebih dahulu narasumber malam ini, Pak Mukminin kelahiran Jombang, beliau lulusan dari IKIP Negeri Surabaya (D2), IKIP PGRI Tuban (S1), dan Unisda Lamongan (S2), jurusan yang ditempuh beliau adalah Bahasa dan Sastra Indonesia.

            Pak Mukminin biasa disapa Cak Inin, pekerjaan beliau adalah guru PNS di SMP I Kedungpring Lamongan. Selain mengajar pak Inin juga memiliki beberapa pekerjaan sebagai Konsultan Umrah dan Haji Plus di PT. Arminareka Perdana Cabang Lamongan, sebagai penulis, dan Penerbit Buku Kamila Press Lamongan.

            Pada zaman melinial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yang kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yang bermanfaat bagi orang lain/ pembaca.

            Uintuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Kata-kata Mutiara motivasi diri:

1. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

Ada 5 tahapan yg harus dilalui:

1. Prawriting

a. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar (Pay attention).

b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai membuat Draf (outline buku/ daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku sesuai draf tadi. 

Menulis harus sesuai dengan apa yang disukai (pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,  naskah mana yg perlu ditambahkan.

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai denga EBBI.

5. Publikasi 

Jika tulisan Anda yang berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku Anda?

Jawabnya adalah penerbit Independen (penerbit Indie) yg bapak suka.

Kamlia Press Lamongan.

Penerbit buku ada macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya?

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

# Penerbit mayor:

Mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie :

Hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor :

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor :

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor :

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor :

Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie :

Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

# Penerbit indie :

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN

melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau.

# Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis

2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf

Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com

Masya Allah… luar biasa pemaparan materi hari ini, sungguh memberikan sangat motivasi untuk terus menulis. Ketika sedang menyampaikan materi pun hati sangat menggebu-gebu membuat resumenya, semakin mendekati pertemuan terakhir semakin terlihat jelas mengikuti kelas belajar menulis.

Terima kasih atas ilmunya malam ini Cak Inin, insyaallah bermanfaat bagi saya dan peserta lainnya.

“Tidak ada kata terlambat untuk menulis dan menerbitkan buku”

(Cak Inin)

Selamat malam, selamat beristirahat dan salam literasi...                                                                                                                                                                                                               

Komentar


  1. Heheh.. diminta bobok lagi ma anak ..menggoda sekali bu..😊😊.. antara keingan dan kewajiban..
    Tetap semangat selalu..keluarga adalah motivasi kita .. yo bikin buku solo

    BalasHapus
  2. pelukan anak adalah penghilang lelah dan mumet. sukses selalu...

    BalasHapus
  3. Mantap tulisannya dan aturanmenukis sudah terpenuhi

    BalasHapus
  4. Sepertinya bisa buat novel anak atau kumpulan cerpen anak. Semangat bunda menuju buku solo.

    BalasHapus
  5. Semangat dan semoga sukses hingga terbit buku solo

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Menulis Bagi Guru

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resume             : 1 Gelombang        : 23 Tanggal             : 17 Januari 2022 Tema                 : Ide Menulis Bagi Guru Narasumber       : Wijaya Kusumah M.Pd Assalamu’alaikum Wr Wb Di malam yang cerah ini, Alhamdulillah saya dapat mengikuti “Pelatihan Belajar Menulis PGRI” Gelombang ke 23. Puji syukur atas kesempatan dan kesehatan yang telah Allah berikan, semoga kita semua selalu diberikan sehat selalu. Aamiin... Biasanya di sore/malam hari daerah kemayoran Jakarta Pusat diguyur hujan, Alhamdulillah malam ini sangat cerah, memberikan semangat kepada saya yang luar biasa. Rasa lelah dan kantuk seketika sirna saat jari jemari mulai menari diatas keyboard notebook. Waktu mulai berlalu akhirnya sampai pada pertemua...

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

  PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resume           : 5 Gelombang      : 23 Tanggal           : 26 Januari 2022 Tema                : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi Narasumber      : Aam Nurhasanah, S.Pd Assalamu’alaikum Wr Wb Saat ku rasa tulisanku mulai berkurang, kosa kata yang mulai menghilang, ku coba dan kulatih lagi memberikan semangat pada jiwa yang masih tertatih menggolah kata dan kalimat. Ku sampaikan salam ku pada penulis-penulis hebat, mereka dapat menulis kosa kata setiap harinya dengan indah. Sebagai penulis pemula, berbagai macam rasa yang dihampiri. Rasa malas, lelah, bosan, terutama tidak bergairah dengan tulisan yang itu-itu saja, dan kosa kata yang mulai habis entah harus mulai dari mana. Rasanya ingin ku mengalah, namun inilah anganku ...

Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu

  PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resume           : 7 Gelombang      : 23 Tanggal           : 31 Januari 2022 Tema                : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu Narasumber      : Prof. Richardus Eko Indrajit Assalamu’alaikum Wr Wb Malam yang sangat cerah untuk mengawali aktivitas dimalam hari, terlihat beberapa bintang kerlap-kerlip memancarkan keindahan di malam yang gelap gulita. Meski dalam pembuatan resume selalu terbelakang namun, tidak memberikan patah semangat dalam membuatnya. Jiwa menulis dalam diri kian hari semakin membara, memberikan cerita dan kisah baru setiap episode pembuatannya. Malam ini, bertemu kembali dengan Ibu Aam sebagai moderator dan narasumber hebat, beliau adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Prof. Richardus Eko Indrajit adalah se...